Vitamin D dapat memodifikasi faktor risiko diabetes melitus tipe 2. Tujuan review penelitian ini untuk menilai hubungan antara status vitamin D dengan insidensi diabetes tipe 2, dan melihat efek suplementasi vitamin D terhadap hasil glikemik. Dalam studi ini, para peneliti melakukan review sistemik terhadap beberapa studi yang dicari menggunakan MEDLINE selama Februari 2011. Studi kohor longitudinal melaporkan adanya hubungan antara status vitamin D dan insidensi diabetes tipe 2 termasuk didalamnya studi klinis secara teracak suplementasi vitamin D.
Hasil studi diekstrak dan kualitas studi juga turut dilakukan assessment. Hasil total 8 studi kohort observasional serta 11 studi secara randomisasi. Metaanalisa studi observasional, asupan vitamin D >500 international units (IU)/ hari menurunkan risiko diabetes type 2 sebanyak 13% dibandingkan dengan asupan vitamin D <200 IU/hari. Individu dengan status vitamin D yang lebih tinggi ( > 25 ng/ml) mempunyai risiko 43% lebih rendah untuk mendapatkan diabetes tipe 2 (95% CI : 24,57%) dibandingkan dengan kelompok yang sangat rendah ( < 14 ng/ml). Pada analisa dari 8 penelitian diantara peserta dengan toleransi glukosa normal pada awal dan 3 penelitian kecil yang kurang bermakna (dengaan n = 32-62) pasien dengan diabetes tipe 2 diabetes, tidak terdapat efek suplementasi vitamin D pada hasil glikemik. Sedangkan pada 2 penelitian diantara pasien dengan baselineintoleransi glukosa, Suplementasi vitamin D memperbaiki resistensi insulin.
Kesimpulan dari metaanalisa, Vitamin D mungkin berpengaruh dalam tipe 2 diabetes; meskipun, untuk mendapatkan peran yang lebih baik untuk vitamin D dalam perkembangan dan progresi diabetes tipe 2, studi observasional kualitas tinggi dan studi randomisasi untuk mengukur kadar 25-hidroksivitamin D dan klinis yang berkaitan dengan hasil akhir glikemik tetap diperlukan.
No comments:
Post a Comment