Tuesday, October 11, 2011

Patofisiologi Diabetes Melitus dalam Kehamilan

Patofisiologi Diabetes Melitus dalam Kehamilan

Pada Diabetes Melitus Gestasional, selain terjadi perubahan-perubahan fisiologis hormonal dan metabolic yang normal pada kehamilan, didapatkan keadaan jumlah/fungsi insulin ibu yang tidak optimal. Serta terjadi juga perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya adalah komposisi sumber energi dalam plasma ibu berubah (kadar gula darah tinggi, sementara itu kadar insulin tetap tinggi).

Melalui difusi terfasilitasi dalam membrane plasenta, pada sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energy yang abnormal yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi. Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia, hipokolosemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya). Dalam hal ini terjadi berbagai kelainan yang menyebabkan pelbagai komplikasi pada ibu dan janin. Pada intinya, Diabetes Melitus pada kehamilan dapat terjadi karena proses kehamilan itu sendiri, Namun juga dapat terjadi karena Diabetes Melitus tipe 1 atau 2 yang baru diketahui pada saat hamil. Bila Diabetes Melitus terjadi karena proses kehamilan itu sendiri, setelah melahirkan kadar gula darahnya akan kembali menjadi normal dan dalam beberapa tahun kemudian kemungkinan baru akan benar-benar menetap menjadi Diabetes Melitus.

Diabetes Melitus pada kehamilan dapat terjadi karena perubahan metabolik fisiologik yang terjadi pada saat kehamilan. Perubahan tersebut mengarah pada terjadinya resistensi insulin. Bila sel beta pankreas tidak dapat mengimbangi perubahan tersebut, maka akan terjadi Diabetes Melitus pada kehamilan. Setelah melahirkan, karena perubahan fisiologis pada saat hamil telah hilang, maka ibu akan menjadi normal kembali. Namun sebaliknya, bila ibu sebelumnya sudah menyandang Diabetes Melitus dan baru diketahui Diabetes Melitus pada saat hamil, maka setelah melahirkan ibu tetap akan menderita Diabetes Melitus.

No comments:

Post a Comment